Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat lepas yang namanya hewan,
bahkan dalam tubuh kitapun terdapat hewan (jika bakteri dan virus
dianggap hewan) yang umunya merugikan kita dan membuat penyakit. Itu
baru mahluk hidup yang ada dalam tubuh kita, bagaimana dengan misalnya
tikus yang merusak sawah atau nyamuk yamg minghisap darah kita tampa
izin dan membunuh cukup banyak manusia di dunia ini. Apakah pantas jika
kita membela hak asasi mereka yang telah merenggut hak asasi hidup
kita??.
Memang tidak patut kita mempermasalahkan pelanggaran mereka
(hewan) terhadap kita manusia karena pada dasarnya mereka diciptakan
Tuhan tampa akal dan hanya diberi insting untuk bertahan hidup, dan jika
kita mau menghitung-hitung perbandingan persentasi jumlah kematian
manusia akibat hewan dan jumlah kematian hewan akibat ulah manusia, maka
mungkin kita menemukan fakta siapa yang paling kejam diantara keduanya.
Kitalah yang diberi akal, mahluk hidup paling sempurna dan dimuliakan,
kitalah yang diberi tugas sebagai khalifah dimuka bumi ini untuk
memelihara dan memanfaatkannya dengan bijaksana. Akal yang debirikan
Tuhan yang menuntun kita membedakan yang benar dan salah untuk dapat
membela hak-hak kita dan hak-hak hewan, karena kitalah pemimpin dan
pemilik mereka (Khalifah/Pemimpin).
Sumber: